Peristiwa lain, sepasang suami istri saling mencintai. Di awal pernikahannya, mereka berharap rumah tangga mereka akan diramaikan oleh suara derai tawa ceria buah cinta mereka. Namun, setelah belasan tahun mereka hidup berumah tangga, Tuhan belum juga mengaruniakan buah hati di tengan pasangan yang saling setia ini. Apalagi kemudian dokter mendiagnosa bahwa kemungkinan mereka untuk memiliki anak sangat kecil karena kandungan sang istri yang sangat lemah.
Banyak kisah di dunia ini yang membuat kita
ikut hanyut dalam kesedihan. Hidup memang tidak selamanya berjalan seperti yang
kita harapkan. Kerikil maupun badai persoalan dapat menghadang di depan kita.
Bahkan hal itu pun bisa terjadi kala kita sedang dekat dengan Tuhan. Timbul
pertanyaan dalam hati kita, mengapa ini bisa terjadi, apakah ini adil? Apakah
maksud Tuhan di balik semua ini?
Tuhan memang tidak pernah men janjikan
bahwa hidup kita akan berjalan mulus selamanya. Masalah, kesusahan, dan
penyakit pun dapat mendera kita. Namun janji Tuhan ia tidak akan meninggalkan
kita. Ibrani 13:5b Karena Allah telah
berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku
sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Yang perlu kita waspadai adalah bahwa terkadang di tengah menghadapi badai itu, iman kita bisa menjadi lemah. Kita berpikir bahwa masalah kita terlalu berat dan tidak mungkin dapat diatasi. Jangan lupakan bahwa Tuhan kita Maha Kuasa. Artinya Ia sanggup melakukan apapun yang tidak bisa kita lakukan. Justru di sini Tuhan ingin melihat kerendahan hati kita. Apakah kita benar-benar menyadari bahwa diri kita sebenarnya tidak sanggup menghadapi permasalahan kita sendiri. Kita membutuhkan Allah dan Dialah yang mampu menolong kita.
Mungkin di antara kita merasa beban ini
terlalu berat. Kita mulai lelah dan terheran-heran, mengapa masalah ini tidak
kunjung selesai. Saat seperti ini kita perlu menyelidiki diri kita. Apakah ada
yang salah dalam diri kita? Apakah ini merupakan bentuk peringatan dari Allah?
Allah ingin agar kita menyadari dosa kita dan kembali ke jalan yang benar. Bisa
juga Allah memang sedang membentuk kita untuk nex level agar iman kita
semakin kuat. Ia membuat kita semakin sabar memahami cara-Nya dan waktu Tuhan.
Apakah yang perlu kita lakukan saat kita
berada di tengah masa penantian waktu Tuhan? Hanya menangis dan meratapi diri
tidak akan membuat kita semakin baik.
Berdoa
Fokus
Ketika kita sedang dalam permasalahan yang
berat, iman kita bisa goyah. Kita bisa meragukan kedahsyatan Tuhan dan mulai
melirik kuasa lain. Itu bisa terjadi apabila kita tidak memegang teguh iman
kita. Di tengah beban kita yang berat, kuasa lain mencoba menarik perhatian
kita, mereka ingin kita melihat mereka sebagai pahlawan. Jangan sampai tergoda,
tetaplah fokus kepada Tuhan. Berdoa hanya kepada Tuhan dan tidak berharap kuasa
lain. Kita perlu mengingat bagaimana Yesus di tengah penderitaann-Nya, Ia tetap
memandang Allah dan melewati pergumulan-Nya hingga menang atas maut.
Kalau kita mencoba berpaling kepada kuasa
lain, hidup kita tidak akan tenang. Kesetiaan kita kepada Allah menjadi luntur
dan menodai hubungan kita dengan Allah, Jangan tergoda dengan kuasa di luar
nama Yesus. Carilah dan fokuslah kepada
Tuhan Yesus, tidak kepada ilah-ilah lain. Hanya nama Yesus yang memberi kekuatan,
kesembuhan, dan kemenangan.
Mencari kehendak-Nya dengan membaca Firman
Allah. Firman Allah akan menguatkan kita dan menyadarkan kita apa yang tengah
Allah kerjakan dalam hidup kita. Mazmur 42:6,
menulis “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku
dan Allahku”. Firman Allah ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian
yang merasa tertekan. Pesan Firman Allah agar kita tetap berharap kepada-Nya.
Menunggu proses Tuhan
Ketika kita mencari Tuhan, lihatlah
perubahan apa yang ada dalam diri kita. Mungkin perubahannya demikian tipis
sampai-sampai kita tidak merasakan-Nya dan tidak bisa bersyukur kepada-Nya.
Tetapi yakinlah bahwa Allah sedang memproses kita, ada sesuatu yang sedang dikerjakan-Nya
di dalam diri kita. Kita adalah mutiara yang dibentuk Allah, kita akan melewati
proses demi proses hingga terbentuk menjadi mutiara yang indah, pribadi yang
berkenan di hadapan Allah
Ketika masalah datang, tetaplah tenang.
Supaya kita dapat berpikir jernih dan mengambil keputusan yang benar. Pada
umumnya ketika masalah itu datang, kita justru menjadik panik, marah-marah,
gusar, atau gelisah terus-menerus. Bagaimanapun panasnya hati kita karena
marah, atau sesaknya hati kita karena masalah berat yang menekan, tetaplah
tenang, diam sejenak, atau tidak berbicara apapun terlebih dahulu. Katupkan
mulut dan pejamkan mata kita beberapa saat. Hal ini memang agak sulit dilakukan
kalau kita sendirian dan tidak ada yang mengontrol diri kita. Kita butuh orang
lain yang dengan tulus membantu menenangkan emosi kita.
Berpikir positif
Jangan pula berpikir bahwa masalah kita
terlalu berat dan tidak akan ada pemecahannya. Kita harus punya harapan.
Ingatlah bahwa kita masih punya Allah yang sanggup melakukan apapun bagi kita.
Allah yang luar biasa dan sanggup melakukan mukjizat bagi kita.
Janga pula berpikir bahwa masalah yang kita
hadapi akibat kuasa gelap yang sengaja merongrong kita. Akhirnya kita pun mulai
mencurigai orang-orang yang menjadi saingan kita. Mazmur 37:5, “Serahkanlah
hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” Kuasa
gelap pun tidak berkutik, karena Allah telah menghancurkannya.
Singkirkan pemikiran-pemikiran yang kotor,
yang melemahkan kita, dan yang merendahkan orang lain. Jaga kemurnian hati
kita, agar kuasa-Nya bebas bekerja di dalam diri kita.
Analisis masalah
Kita juga perlu menganalisis permasalahan
yang kita hadapi. Mengapa permasalahan itu bisa terjadi? Adakah tindakan kita yang
salah sehingga timbul permasalahan tersebut? Kalau ada hal yang bisa
diperbaiki, segera lakukan perbaikan. Kalau tidak bisa diperbaiki, amati
konsekuensinya yang harus kita terima. Sebatas mana kesanggupan kita
menerimanya? Hal yang membuat kita tertekan adalah ketika konsekuensi itu tidak
sanggup kita hadapi. Di sini kita benar-benar butuh pertolongan Tuhan. Hanya
Tuhan yang mampu memberi kita kekuatan.
Keadaan seperti ini seharusnya menjadi
pembelajaran bagi kita. Hal-hal mana yang tidak boleh dilakukan agar
permasalhan tidak terulang kembali. Sebenarnya, setiap hal dalam hidup kita
dapat kita petik sebagai pelajaran yang memperkaya wawasan dan pengalaman kita.
Hanya orang-orang yang bodoh melakukan kesalahan yang sama. Itulah sebabnya
Daud merasa bodoh ketika ia melakukan kesalahan yang membuatnya berdosa.
1 Tawarikh 21:8 Lalu berkatalah Daud kepada Allah: "Aku
telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, jauhkanlah
kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."
Asalkan kita kembali memperbaiki diri kita
untuk tidak mengulanginya lagi. Tuhan Maha Kasih, Ia mengampuni kesalahan kita,
ketika kita bertobat dan kembali kepada-Nya
Berani berubah
Setelah kita tahu letak kesalahan kita,
kita berkomitmen untuk tidak melakukannya, maka akhirnya yang diperlukan adalah
tindakan nyata dari kita kita. Kita harus berani berubah dan mempraktikkannya.
Suatu kebiasaan akan sulit untuk diubah. Namun kebiasaan yang buruk harus
didobrak, sehingga kita membuat pembaharuan dalam hidup kita. Harus ada niat
dalam hati kita terlebih dahulu, maka Allah akan melancarkan niat kita seperti
yang teryulis dalam Yehezkiel 36:26, “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan
roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang
keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”
Kita bersama Tuhan akan sanggup mengubah
hati kita yang keras menjadi hati yang lembut, hati yang sombong menjadi rendah
hati, seorang pemalas menjadi seorang yang rajin. Perubahan hati yang baik akan
memperbaiki sikap kita dalam menghadapi permasalahan.
Rekonsiliasi
Mungkin permasalahan yang kita hadapi disebabkan konflik yag terjadi antara kita dengan seseorang. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan kita dengan orang lain. Mungkin permasalahan yang telah kita lewati membuat kita menjadi tidak percaya terhadap orang lain atau membuat kita trauma terhadap suatu keadaan. Tentu hal ini membuat hidup kita menjadi tidak nyaman.
Menyimpan dendam yang berlarut-larut sama
halnya dengan menyimpan kuman di dalam hati kita. Itu dapat membuat kita
menjadi sakit hati dan bukannya menyelesaikan masalah kita. Justru menimbulkan
masalah baru dalam hidup kita.
Jika demikian kita perlu menyelesaikan
permasalahan ini. Memperbaki komunikasi yang terputus dan menjalin hubungan
yang lebih baik. Melepas pengampunan adalah perintah Tuhan yang harus kita
taati dan sekaligus cara ampuh untuk menyembuhkan luka hati kita. Demikian
Firman Tuhan di dalam Kolose 3:13 tertulis, “Sabarlah kamu seorang terhadap
yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh
dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu
perbuat jugalah demikian.”
Hadapi kenyataan
Mungkin masalah yang kita hadapi adalah
suatu peristiwa yang tidak dapat kita tolak. Misalnya meninggalnya seseorang
yang kita kasihi. Peristiwa bencana alam atau terjadinya musibah.
Sesuatu yang di luar kuasa manusia harus
dapat kita terima dengan hati yang lapang. Kita tahu bahwa Tuhan memiliki kuasa
atas hidup kita. Tentu apapun yang Tuhan lakukan adalah yang terbaik. Meskipun
mungkin hal itu tidak seperti yang kita harapkan. Namun, sepanjang hidup kita,
kita harus terus berusaha meningkatkan iman kita, belajar melihat bagaimana
cara Tuhan menggenapi rencana-Nya atas hidup kita. Hadapi setiap kenyataan dengan mencoba mengerti kehendak Tuhan.
Meskipun hidup tidak selamanya mulus,
meskipun permasalahan akan datang dalam hidup kita, namun tetaplah berdoa,
tetap fokus memandang Tuhan dan sabar
menanti proses yang Tuhan lakukan atas hidup kita. Sementara itu, analisis
permasalahan yang ada, berani melakukan perubahan, berdamailah dengan sumber masalah, dan
lepaskan pengampunan. Teruslah mengarungi hidup ini bersama Tuhan. Meskipun kenyataan
hidup tidak selalu indah seperti yang kita harapkan. Namun hadapi kenyataan
yang ada, karena Tuhan ada bersama kita dan Ia akan menjadikan semuanya indah
pada waktu-Nya. Tuhan memberkati. Amin