“Sakitnya tuh di sini” pernah menjadi lagu yang populer di masyarakat
Indonesia. Selain karena nadanya yang
ringan, lagu ini seperti mewakili diri kita yang sedang merasakan sakit hati. Bercanda ataupun serius,
kalimat ini kerap dilontarkan ketika seseorang merasa tersakiti. Semakin sering kita mendengar kata-kata
ini semakin kita tahu tenyata banyak
kejadian kecil di sekitar kita yang
membuat hati orang lain menjadi terusik. Jika ditelisik lebih jauh, ternyata rasa sakit hati itu dapat berefek kepada aktivitas kerja dan gairah hidup yang
menurun.
Penyebab
sakit hati
Banyak hal yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi
sakit hati. Bisa jadi karena penolakan
yang dialaminya. Misalnya seorang pemuda yang ditolak cintanya oeh seorang
gadis, seorang pelamar pekerjaaan yang gagal diterima di suatu instansi, atau
proposal yang ditolak oleh institusi terkait.
Apalagi kalau penolakan itu disertai dengan kata-kata
yang pedas, kritikan yang tajam, sikap ketidak-adilan yang tujuannya merugikan
diri kita. Selain penolakan rasa sakit hati juga dapat terjadi ketika kita
difitnah dan diremehkan.
Akibat
sakit hati
Orang yang mengalami sakit hati tidak akan bisa hidup
dengan nyaman. hidupnya menjadi tidak bergairah, malas untuk melakukan
aktivitas, susah untuk tersenyum, timbul perasaan kesal di hatinya, merasa
tidak dihargai, tidak percaya diri, dan mulai merasa curiga kepada orang lain.
Bahkan bisa merambat ke rasa sakit secara fisik, mual, sakit perut, pusing,
jantung berdenyut lebih kencang, tidak bisa tidur atau sebaliknya rasa kantuk
yang berlebihan.
Mengapa ada orang yang tetap tegar sementara ada orang
lain yang langsung mengalami keterpurukan ketika mengalami sakit hati? Orang
yang jatuh terpuruk karena sakit hati adalah orang-orang yang belum siap
menghadapi bahwa hal itu dapat terjadi di dalam dirinya. Apalagi kalau
penolakan, kritikan, atau sikap yang menyakitkan hati kita diberikan oleh orang
yang dekat dengan kita.
Dapat dibayangkan bagaimana rasanya kalau seorang
suami yang kita kasihi ternyata ketahuan mengkianati kita, atau anak yang kita
kasihi mengucapkan kata-kata kasar kepada kita, bagaimana kalau teman yang kita
percayai tahu-tahu menipu kita. Mungkin selama ini kita tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi dan
ternyata apa yang ada di hadapan kita adalah suatu realita. Tentu sakitnya hati
ini seperti dihujam oleh anak panah menembus hingga ke belakang dan linangan
airmata pun tak mampu terbendung.
Bahayanya lagi kalau sakit hati itu berkelanjutan
sehingga menimbulkan rasa dendam
sehingga dapat melukai orang lain secara fisik atau bahkan membunuh.
Mengatasi
sakit hati
Kita perlu menyadari bahwa tidak semua orang yang kita
jumpai itu selalu benar, selalu baik, apalagi kalau mengharapkan sosok yang
sempurna yang selalu ada di hadapan kita. Terkadang kita akan diperhadapkan
dengan orang-orang yang temperamennya keras, terbiasa berkomunikasi dengan gaya
“ceplas-ceplos”, bahkan orang yang kita anggap baik pun, pada saat-saat
tertentu kehilangan jatidirinya sehingga melakukan hal yang tidak biasa mereka
lakukan dan membuat kita sakit hati.
Cara menghadapi
orang-orang yang demikian, janganlah fokus pada nada suara mereka, tetapi
perhatikan apa maksud mereka. Bahkan terkadang maksud mereka sebenarnya baik,
namun yang terlontarkan justru hal yang tidak baik. Jadi perhatikan dan
selidiki maksud sebenarnya. Kalaupun ternyata apa yang mereka maksudkan
benar-benar mengecilkan hati kita, abaikan saja. Mungkin pendapat mereka salah
dan orang lain tidak sependapat dengannya. Tidak perlu tersinggung atau
marah-marah. Ingat Firman Tuhan, Hai saudara-saudara
yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,tetapi
lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab
amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Bagaimana jika menghadapi penolakan dari orang yang kita kasihi atau instansi yang kita idam-idamkan? Mungkin di saat penolakan kita bisa menjadi malu, merasa rendah diri, merasa diremehkan, merasa tidak berharga dan sebagainya. Kita harus menyadari bahwa Tuhan sudah menyediakan yang terbaik bagi kita. Mungkin penolakan ini merupakan cara agar kita dapat menemukan yang terbaik yang sesungguhnya sudah disediakan Tuhan.
Penolakan dari dunia juga membuat
kita memahami bahwa kesenangan dunia bukanlah hal yang terpenting. Hal yang terpenting adalah hal surgawi. Tuhanlah yang
menjadi fokus kita. Selama Tuhan masih mengasihi kita, tidak ada yang kurang
dalam diri kita.
Di samping itu
penolakan membuat kita untuk belajar rendah hati. Kita perlu mengoreksi diri kita
sendiri, kenapa kita mengalami penolakan. Apakah sikap kita yang kurang baik ,
cara berpakaian yang tidak sopan, tutur kata kita yang tidak santun, kapasitas
kita yang kurang memadai, keterampilan yang terbatas, dan sebagainya. Kita
harus mau mengakui kelemahan kita dan selanjutnya memperbaiki diri agar kita dapat
dihargai oleh orang lain. Bersama Tuhan kita bisa melakukannya. Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.“
Sakit hati juga dapat muncul karena fitnahan dari orang lain. Sebuah contoh, sebagai pegawai kita bekerja di suatu kantor dengan dedikasi dan loyalitas yang tinggi, bahkan kita menyediakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan di luar jam kerja. Tahu-tahu kita mendengar adanya laporan dari pihak lain yang mengatakan kita menghabiskan waktu di kantor untuk bermain “game” dan bukannya bekerja. Apa yang harus kita lakukan? Melabrak orang yang memberi keterangan palsu tentang kita ? Ingat bagaimana Yesus juga sudah mengalami fitnahan dari orang-orang yang menginginkannya disalib bahkan lebih keji dari yang kita alami. Orang-orang yang menfitnah kita sebenarnya tahu apa yang kita lakukan. Laporan yang tidak benar yang mereka rekayasa sebenarnya menunjukkan kelemahan mereka. Mungkin mereka ingin mejatuhkan nama baik kita untuk menyelamatkan nama baik mereka sendiri. Tidak masalah, serahkan pada Tuhan karena Tuhan adil dan Ia yang akan membela kita. Ingat Firman-Nya : “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.” (Matius 12:20 )
Kita harus terus belajar untuk
memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Hanya dengan begitu hati kita dapat
dibebaskan dari rasa marah, sedih, kesal, dan dendam. Tidak perlu mengurung
diri, berdiam, dan meratapi kesedihan yang kita alami. Jangan biarkan iblis
merusak sukacita yang ada dalam diri kita. Karena itu yang diinginkan iblis.
Maukah kita menata hati kita untuk tidak hanyut dalam rasa sakit hati ? Maka ambillah keputusan untuk membebaskan diri dari
rasa sakit hati. Karena kebahagiaan itu suatu
pilihan, dan hanya kita sendiri yang dapat mengubah perasaan hati kita.
Menghadapi kritikan dari seseorang yang
dapat dipercaya atau orang yang
dekat dengan kita misalnya guru, sahabat, atau orangtua, perlu diperhatikan
lebih khusus. Karena mereka adalah orang-orang yang ingin melihat kita sukses
dan ingin kita lebih baik. Tentu, krititikan yang ditujukan kepada kita
bermaksud agar kita lebih baik lagi. Itu sebabnya kita harus berbesar hati
untuk menerima kritikannya. Jika kita tidak sependapat kita boleh berdiskusi
untuk menemukan jalan yang terbaik.
Menolong
orang yang sakit hati
Bagaimana sikap kita terhadap sahabat-sahabat kita
yang sedang mengalami sakit hati? Kita harus menyadari ada orang-orang di
sekitar kita yang mengalami sakit hati. Terkadang mereka tidak mau
mengutarakannya. Beberapa orang memilih untuk diam dan menyimpan masalahnya
untuk diri mereka sendiri. Ada orang-orang yang tidak ingin terlihat sedih di
hadapan orang lain. Meskipun sebenarnya hati mereka remuk.
Mungkin mereka tidak ingin kita
berbicara apa-apa. Yang mereka inginkan adalah orang yang dapat mengembalikan
rasa percaya diri mereka. Setiap orang pun memiliki perbedaan karakter sehingga
kita harus hati-hati dalam mengambil sikap kepada mereka. Mungkin di antara
mereka hanya menginginkan kita duduk di sampingnya. Sebagian
lagi menginginkan kita memberi perhatian dengan tepukan halus atau elusan di
pundaknya.
Ada juga orang-orang yang tengah mengalami sakit hati
adalah orang-orang yang lebih terbuka. Mereka puas ketika mengungkapkan semua
perasaan hatinya. Biarkan mereka mencurahkan semua isi hatinya. Mungkin
sebagian dari mereka tidak ingin kita memberi nasihat apa-apa. Mereka hanya
butuh pendengar yang dapat menampung keluh-kesah, kekesalan, dan kemarahan
mereka. Hati-hati kita yang sedang dalam keadaan baik-baik saja jangan
sampai ikut terpancing. Sebaiknya kita memberi nasihat saat mereka
sudah tenang atau ketika mereka sendiri
yang berinisiatif meminta nasihat kepada
kita. Ingatkan mereka bahwa tidak semua orang berpendapat sama dengan orang
yang telah menyakitinya. Bahkan kasih
Tuhan tetap setia kepada-Nya.
Kalau mereka ingin menangis, biarkanlah mereka
menangis sampai hati mereka terasa lega.
Kita bisa ikut berempati dengan apa yang sedang mereka rasakan. Berikan mereka kertas tisu untuk menyeka
airmatanya.
Berilah bantuan dengan menawarkan mereka untuk
menemukan siapa yang ingin mereka jumpai
secara langsung atau melalui telepon.
Apakah ibunya, teman dekatnya, atau orangtuanya.
Bisa juga dengan mengajak orang yang mengalami sakit
hati untuk melakukan aktivitas dengan hobinya. Mungkin Bisa olah raga, melukis,
menyanyi, main musik, memasak, memancing dan sebagainya.
Jangan membiarkan orang yang sakit hati dalam
kesendirian karena mereka bisa melakukan tindakan yang berbahaya dan bahkan
bisa kepada tindakan yang bersifat kriminal.
Tips
Menyembuhhkan sakit hati
Ada beberapa tips yang dapat membantu
kita mengobati rasa sakit hati kita. Misalnya berpergian ke tempat-tempat yang kita
sukai, atau jalan-jalan ke tempat yang indah. Menikmati makanan kesukaan kita
dan berbagi dengan orang lain.
Inilah waktu yang tepat untuk beristirahat atau mendengar alunan musik yang tenang.
Dapat pula dengan menunjukkan
gambar atau foto-foto yang ia sukai.
Mencurahkan segala perasaan dalam bentuk tulisan atau puisi juga dapat meringankan kita dari beratnya perasaan dalam hati.
Melihat anak-anak kecil yang
polos dan menggemaskan, mendengar tawa mereka juga bisa membuat hati menjadi
lega. Atau melihat hewan peliharaan yang lucu , dapat juga memberi hati menjadi
lebih segar.
Mengunjungi sahabat, menonton televisi,
film animasi, atau kartun yang lucu dapat melupakan masalah kita.
Membaca buku kesukaan yang
memberi semangat dan dorongan untuk bangkit kembali termasuk salah satu cara untuk menyembuhkan rasa
sakit hati.
Mandi atau berenang dapat membuat badan terasa lebih segar dan
pikiran kita menjadi terbuka.
Selalu ingat Firman Allah yang menyatakan
bahwa kasih-Nya tidak kan dapat terpisahkan dari hidup kita di Roma 8:38-39 : “Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik
malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun
yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah,
ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih
Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. “
Amin.